Berkarya dalam dunia cosplay

http://zhugekamiya.blogspot.com/2012/05/dua-pandangan-bagi-cosplay.html

berawal dari blog ini. Sesama teman cosplay yang ternyata care atau peduli dengan dunia cosplay di Indonesia. Begitu juga dengan saya pribadi (yang saat ini sedang melakukan penelitian pada dunia itu), tertarik pada dunia komunitas ini sejak sekitar 2004. Pada saat itu saya belum mengetahui apa-apa mengenai cosplay. Hanya saja saat itu saya masih taraf penonton (sekarang pun masih) atau kameko yang selalu membawa kamera dan memoto para cosplayer (pelaku cosplay) di acara-acara cosplay.

Berawal dari kesenangan ini kemudian saya mulai menyelami komunitas ini. Berubah dari sekedar penonton menjadi cosplayer. Ya awalnya memang susah. Apalagi melihat teman-teman cosplay bisa mewujudkan kostum dengan karakter yang unik. Ditambah lagi menurut saya busana atau pakaian ini tidak siap pakai dan digunakan sehari-hari dan desainnya unik-unik. Lantas membuat saya makin tambah semangat untuk mendalaminya. Karena bagi saya dunia ini merupakan penghubung dari jurusan mode yang saat itu saya kurang sukai. Tapi saya bisa dibilang cukup beruntung masuk jurusan mode itu, karena beberapa ilmu fashion mode dapat saya gunakan di dunia cosplay ini. salah satu diantaranya jahit menjahit, mendesain, dan sebagainya.

Ya balik lagi ke judul, kenapa saya mengambil judul Berkarya dalam dunia Cosplay? Sekarang balik lagi ke pada pengertian cosplay itu sendiri. seperti yang dikatakan pada blog itu ada dua pandangan yakni cosplay Eksklusif (mahal) dan cosplay tidak Eksklusif (tidak mahal). Tentu saja ini berhubungan didalam komunitas ini, seorang cosplayer menghasilkan berbagai kostum dan properties dimana membutuhkan bahan baku. Ketika berbicara kostum dan properties ini berhubungan sebuah benda yang dikaitkan dengan  sebuah produk jika menyangkut harga. Sebuah kostum sama halnya seperti sebuah pakaian yang memiliki harga dan terutama target market, apakah itu untuk masa banyak atau untuk eksklusif dengan kelompok tertentu. Hal ini berkaitan juga dengan sebuah proses dan teknik penyelesaian dalam membuat produk atau karya

Nah cosplay, menurut Hesti Nurhayati dalam bukunya  Hara-Shibu-Bara: Tokyo Street Fashion Paradise (2012:63) mengatakan bahwa cosplay sebagai seni bermain meniru karakter (mimicry) melalui kostum – ketimbang sebagai gaya fesyen – dimana para cosplayer berusaha mewujudkan karakter yang ingin disimulasikan dalam dunia tiga dimensi melalui kostum dan dandanan yang mereka kreasikan sedemikian rupa, sehingga karakter tersebut tampak “nyata” baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain yang melihatnya. Dari pernyataan ini terlihat bahwa cosplay bisa dikatakan bagian dari seni. Karena posisi cosplayer beraneka macam, ia bisa dikatakan sebagai seniman yang menghasilkan sebuah karya seperti lukisan, pertunjukan atau patung yang didalamnya terdapat idealisme. Ia juga bisa dikatakan sebagai desainer yang tidak hanya merancang tetapi juga memikirkan teknis bagaimana sebuah produk bisa digunakan dan nyaman. ya mungkin menurut saya cosplayer bisa dikatakan setengah seniman setengah desainer yang tentu saja harus mempunyai konsep yang akan diperkenalkan ke masyarakat atau penonton awam.

Kenapa saya bilang konsep itu dibutuhkan dalam dunia cosplay? ya balik lagi seperti seorang seniman yang punya tujuan apa dalam berkarya, apa yang ingin disampaikan dan lain-lain. Atau seperti seorang desainer yang punya konsep yang akan dimasukkan dalam proses pembuatan produk siap pakai dan akan dijual ke masyarakat. Disamping itu juga kegiatan atau komunitas cosplay ini mungkin menurut saya bisa dikategorikan sebagai budaya posmodern. Apa itu posmodern?

Menurut Agus Sachari dalam bukunya Estetika – Makna, Simbol dan Daya (2002:33) dikatakan bahwa pemikir posmodern tidak percaya seseorang dapat mengkomunikasikan suatu karya tertentu tanpa memahami terlebih dahulu asal dan konteks ketika karya tersebut dibuat. Seniman posmodern menganggap karya seni sebagai sesuatu yang terbuka. Sedangkan cosplay umumnya seperti itu. Sebagai contoh, anime naruto yang di-cosplay-kan oleh beberapa cosplayer ternyata memasukan berbagai kebudayaan Jepang yang dikemas dengan cerita yang menari. Sementara cosplay di Indonesia pun juga sama sebenarnya, contohnya pada event tahunan Hellofest. Di event ini, dapat ditemui berbagai cosplayer yang mengenakan kostum dari kebudayaan Indonesia yang tak kalah hebohnya dengan cosplay lain. Cosplay semacam ini umumnya masuk kedalam kategori original.

Dari contoh itu saja sebenarnya itu merupakan bentuk apresiasi kecintaan seorang cosplayer Indonesia terhadap kebudayaannya. Melalui cosplay kita bisa mengenal kebudayaan kita. Jadi tidak ada salahnya kan berkarya dalam dunia cosplay? 😀

salam cosplay Indonesia

My Coscard

Event hellofest di balai kartini sebentar lagi, kok sepertinya teman-teman saya di FB sedang ramai membuat coscard. Coscard sebutan untuk kartu nama bagi para cosplayer dan kameko 🙂
karena memang pengen juga nyoba buat dari kemaren-kemaren, diputuskan hari ini untuk dibuat 🙂 hasilnya lumayan ternyata…. dan mengasyikan juga… hehehe

http://fav.me/d4nqjzs

Ayo Ngeblog: Blogging adalah bagian dari berkarya melalui kata-kata dalam kepedulian bagi sesama

Smiley Faces
Ngeblog…. mungkin istilah ini sudah lama ada. Tapi baru-baru ini menghantui saya mungkin blm ada semingguan….. bukan dalam arti negative, lebih tepatnya positive. Karena dengan ngeblog, saya dapat menyalurkan isi hati berupa rangkaian kata-kata yang dapat mewakili kepribadian saya

Jujur saya baru sekali di blog ini. Alasan saya ngeblog, tak lain jujur saya baru menyadari kesukaan saya terhadap dunia tulis menulis yang sudah lama sekali ingin tersampaikan. Dan baru-baru ini saja tersampaikan… jadi tidak heran kalau ada beberapa kata-kata saya ada yang masih kurang, saya anggap itu pembelajaran yang baik.

Kemudian saya dikenakan web ini oleh mami bayu kristanti
Smiley Faces Smiley Faces
sepertinya beliau sudah melalang buana dari satu blog web ke blog lainnya… beda dengan saya yang benar-benar baru. Tapi bukan berarti saya merasa minder atau tidak bersemangat. Bagi saya blog adalah bagian dalam berkarya dalam hidup saya, yang sudah tentu didalamnya berisi berbagai ilmu yang dapat dibagikan atau di-share-kan kepada orang banyak. Karena dengan begitu, secara tidak langsung terdapat pertukaran informasi melalui blog ini. Saya merasa dengan berkarya melalui blog, saya merasa ada rasa keterpedulian terhadap sebuah kondisi yang ada. Didalam blog juga bukan hanya info dan pendapat semata, tapi juga kritik. Bagi saya kritik adalah sesuatu bentuk rasa kepedulian kita terhadap orang lain. Smiley Faces

so, Hidup Ngeblog!!!^w^/

saya ngeblog, kamu??? hehehehe

And let’s to think Positive Thinking Smiley Faces

Postingan ini diikutsertakan dalam Kontes Ayo Ngeblog: Saya Ngeblog, Kamu…??!!pada blog duniamuam 

This entry was posted on December 17, 2011. 6 Comments

pengalaman mengenai dunia dubbing

Just share aja…. 😀

berbagi pengalaman dan cerita

apa sih yang membuat kalian bergabung di grup dubber dan fans ini? apa yang kalian suka dari grup ini? apa ketemu dubber favorit, suka dengan dunia dubbing itu sendiri, saling share dokumentasi acara maupun koleksi rekaman pribadi mengenai film yg sudah didubbing dan tayang di televisi, atau malah tertarik mengelutin profesi dubber, dan sebagainya? 

ya itu hanya sebagaian dari pertanyaan yang ingin aku tanyakan. karena kan tiap orang masuk berbeda-beda…

aku pribadi sendiri. menyukai dubbing sejak jaman boneka si Komo, boneka berbentuk komodo ini. entah itu disebut dubbing atau bukan. karena lebih memainkan boneka dengan mengisi suara. aku suka suara yang ngisi semua karakter di komo ini. dan acara seperti ini benar-benar bagus buat aku pribadi, karena dapat membentuk karakter seorang anak secara tidak langsung.

sejak saat itu aku dan kedua adikku (meski cowok) suka memainkan berbagai karakter suara boneka binatang yang kami beli. dan tiap boneka memiliki suara yang berbeda-beda. namun dibenak aku sendiri tidak ada kepikiran untuk mengenal dubber awalnya

 pertama kali aku mengenal dubber mungkin dari anime dan beberapa film india ataupun telenovela maupun dorama yang tayang di stasiun televisi dan didubbing serta ada credit tittlenya. dari situ aku mengenal beberapa dubber. tapi belum niat untuk “mengejar”nya. yang terpikir olehku saat itu… aku bersyukur dengan adanya mereka, kami sebagai konsumen atau pengemar anime dapat menikmati anime dengan bahasa indonesia. lalu dari sebuah majalah ANIMONSTER pada awal2nya juga terdapat artikel mengenai dunia dubbing ini. diperkenalkan para dubber yang mendubbing anime. tapi sayangnya hal ini tidak berlangsung lama. 

 kemudian sekitar tahun 2005an kalau gak salah atau 2006. aku ikut lomba seiyuu saat itu yang diadakan oleh animonster. dan saat itu pertama kali aku merasakan proses dubbing dan ternyata memang berbeda saat kita memerankan suara boneka. dan aku pribadi merasakan itu. dari lomba dubbing aku ketemu beberapa orang yang menyukai dubber. waktu itu kl gak salah, ada si Puspitasari, yang tak lain adik dari Bayu Kristanti. pemilik milis dubber.

 dan dunia ini memang kecil. aku sendiri pertama ketemu bayu waktu sekitar tahun 2004 sebagai cosplayer Hokuto saat itu. dan ketemu lagi di event Hilton dimana Bayu jualan doujin B’T X, salah satu anime favorite ku. ya aku akuin aku suka anime karya masami kurumada. anime itu jadul, tapi gaya gambarnya mempunyai semangat spirit yang berbeda dengan anime lainnya. Dan untungnya ketiga karyanya sudah tayang di televisi, dan aku menyukai para dubber yg mengisi suara itu. 😀

dan karena kesukaaanku ini, aku bela2in pinjam mini tape recorder milik ibuku untuk merekam setiap aksi anime ini. tapi sekarang tape itu rusak dan hanya terdapat kasetnya saja. T.T

 dari kenal Bayu inilah, aku masuk ke grup ini. di grup ini aku mengenal sosok profesi dibelakang panggung yang selalu mengisi suara dari karakter-karakter film dubbing-an yang ditayangkan di stasiun televisi. Dan untungnya aku mendapat kesempatan untuk datang ke studio aldino mencoba merasakan proses dubbing. Senang dan deg-degan, semuanya bercampur menjadi satu. Menyenangkan juga bertemu dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama dengan dunia dubbing ini

 Studio yang lainnya yakni studio erfas, diajak oleh Bayu Kristanti. Disana juga mengenal beberapa proses dubbingnya. Tidak jauh berbeda dengan studio dubber se belumnya, begitu juga dengan prosesnya.

 Namun meskipun begitu, aku pribadi tidak tertarik untuk menjadi dubber. Karena aku sendiri memiliki kekurangan yang sebenarnya fatal buat seorang dubber. Hal itu lebih lagi terbukti ketika salah satu juri mengatakan kekuranganku langsung…. dan aku akui itu. Tapi aku sendiri pribadi menikmati proses dubbing ini. terutama pada saat lomba seiyuu yang diadakan para event senyuum di pluit village mall. Dimana aku dan anggota lain benar-benar latihan setiap hari minggu selama dua bulan di salah satu mall di blok M. Meskipun aku tidak menang, aku bangga dan senang salah satu dari anggotaku berhasil menjuarai lomba ini. dan aku berharap acara seperti ini akan sering ada, karena tidak hanya sebagai ajang gathering, juga sebagai ajang promosi group ini. bahwa di Indonesia itu ada loh grup dubber dan fans ini.

 Harapanku akan dunia dubbing ini sebenarnya dibilang muluk-muluk sih enggak. Aku selalu berpikir, tak ada yang mungkin didunia ini, selama kita mau berusaha dan berdoa. Harapanku adalah profesi ini benar-benar dihargai oleh masyarakat Indonesia sendiri. Karena kalau bukan kita siapa lagi yang akan menghargai profesi ini 

This entry was posted on December 12, 2011. 4 Comments